Penggunaan pesawat tanpa awak atau Drone semakin marak dianjurkan. Hal ini bukan tanpa sebab. Banyak keuntungan yang didapat di berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, pemetaan, hingga migas. Penggunaan drone di bidang migas terbukti membuat pekerjaan di sektor migas semakin efisien. Pekerjaan yang harusnya memakan banyak tenaga dan waktu, dengan bantuan drone semakin sederhana. Apa saja yang dapat dikerjakan drone di bidang pertambangan minyak dan gas?
1. Pengawasan Dan Pemetaan Jalur Pipa
Dengan menggunakan drone, pengawasan dan pemetaan jalur pipa semakin efisien. Dengan kamera thermal yang pada drone, sangat membantu dalam melakukan pengawasan dan pemetaan pada jalur pipa. Hal-hal yang tidak normal juga dapat dilihat dengan drone. Dengan demikian, kesalahan dalam menambang migas dapat dideteksi lebih cepat. Jika dideteksi lebih awal, maka dapat diperbaiki dengan lebih cepat pula. Dengan demikian, pengawasan dan pemetaan jalur pipa dapat dilakukan dengan lebih singkat dan hasil yang memuaskan.
2. Drone Di Bidang Migas Dapat Mengidentifikasi Titik – Titik Yang Berpotensi Bahaya
Dalam industri pertambangan migas, ada banya faktor resiko yang akan di hadapi pekerja. Salah satunya potensi kebakaran di wilayah kerja. Drone dengan kamera thermal yang dimilikinya akan mengidentifikasi titik-titik yang berpotensi untuk terbakar. Dengan teridentifikasinya titik-titik tersebut, maka sektor pertambangan dapat dengan sigap menanggulangi hal ini agar benar-benar tidak terjadi kebakaran.
Kamera thermal sendiri adalah kamera yang sangat sensitive sekali terhadap panas. Sehingga, kamera ini dapat mendeteksi sedini mungkin tempat yang berpotensi kebakaran. Jadi, dengan menggunakan drone, keamanan kerja lebih terjamin.
3. Drone Dapat Memantau Lalu Lintas Sungai
Dengan kemampuan terbang drone di atas udara, drone dapat memberikan data yang terperinci dan akurat mengenai hal yang terjadi di lapangan. Lahan pertambangan migas sendiri identik dengan aliran arus sungai. Dengan menggunakan drone, akan membaca arus air sehingga dapat terdeteksi potensi kecelakaan lebih cepat. Untuk itulah, penggunaan drone di bidang pertambangan migas sangat di anjurkan.
4. Drone Dapat Mengidentifikasi Tumpahan Minyak
Dengan sensor infra merah yang di milikinya, drone dapat mengidentifikasi lokasi tumpahan minyak dan dapat mendeteksi tumpahan tersebut akan mengalir ke arah mana. Hal ini sangat membantu pertambangan migas untuk meminimalisasi potensi kerugian pertambangan migas. Dengan begitu, sebelum kerugian semakin besar dapat di cari solusinya lebih cepat.
Penggunaan drone di bidang pertambangan minyak dan gas memang tidak perlu diragukan lagi. Pekerjaan yang selama ini karyawan kerjakan secara manual, dapat dibantu oleh drone dengan sederhana namun menghasilkan data yang akurat. Kemampuan terbang drone dan kemampuan memantau data dari udara ini sangat membantu sekali di sektor pertambangan minyak dan gas.
5. Dapat Mengidentifikasi Pergerakan Yang Mencurigakan
Selain melakukan pemetaan lokasi pertambangan migas, mendeteksi titik bahaya, memantau arus aliran air sungai hingga mengidentifikasi tumpahan minyak, penggunaan drone dapat digunakan untuk mendeteksi pergerakan yang mencurigakan di lokasi pertambangan migas.
Pergerakan yang mencurigakan dalam hal ini berarti sekumpulan oknum yang berencana untuk berbuat buruk pada pertambangan migas. Dengan adanya kamera yang dapat merekam aktivitas apapun di sekitar pertambangan migas, maka hal ini dapat dilakukan dengan mudah. Jadi, kecurangan atau tindakan yang merugikan perusahaan pertambangan migas dapat diatasi sehingga tidak menyebabkan kerugian yang besar ke depannya.
6. Efisien, Tepat Guna, Dan Ekonomis
Drone memang mahal, namun fungsinya sepadan dengan mutu dan kualitas yang kita dapatkan jika memiliki drone. Apalagi drone digunakan dalam bidang migas. Hal ini akan menghemat biaya dan waktu. Dengan kemampuan terbang berkisar 25 hingga 60 km/jam, drone dapat mendapatkan data dengan akurat dan tepat. Kemampuan terbang ini sangat menakjubkan tentunya.
Apalagi, saat terbang, drone dapat terbang rendah dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan tanah. Dengan kemampuan ini, drone dapat melihat objek dengan jarak lima sentimeter. Jarak yang cukup dekat bukan? sehingga hasil dari pendeteksian yang dilakukan drone lebih akurat. Bayangkan jika menggunakan pemantauan lokasi penambangan dengan menggunakan pesawat terbang atau helikopter seperti biasa, tentu biaya yang akan dikeluarkan jauh lebih mahal, bukan? Dengan memantau lokasi penambangan migas melalui drone, biaya ini dapat diminimalisasi tentunya.
Demikian betapa bermanfaatnya penggunaan drone di bidang migas. Harga satu drone memang dapat mencapai tiga milyar, namun manfaatnya berlimpah apalagi dalam sektor pertanian, perkebunan, hingga pertambangan migas. Baterai yang menggunakan jenis baterai litium, sehingga kekuatan waktu terbangnya mencapai 90 menit. Ketahanan drone itu awet karena terbuat dari bahan Kevlar. Jadi, jangan ragukan ketahanan drone dalam melakukan tugasnya. Drone ini tidak mudah aus.
Teknologi lainnya dari drone adalah memiliki sensor yang bersifat multispectral ditambah dengan infra merahnya membuat kecanggihannya untuk mengidentifikasi daerah yang berpotensi bahaya semakin tajam. Selain itu teknologi Mini LiDAR yang berfungsi untuk mengekstraksi model digital ketinggian, digital terrain model, dan point cloud generation. Dengan teknologi – teknologi tersebut, kemampuan drone untuk membantu pekerjaan di bidang migas sudah tidak terbantahkan lagi.
Yang perlu dibenahi sekarang adalah sumber daya manusianya agar mau belajar menggunakan teknologi drone. Misalnya mengikuti pelatihan drone. Tidak menutup diri akan kecanggihan teknologi di bidang migas adalah hal yang baik bukan? Selain demi efisiensi kerja, hemat tenaga, dan biaya, juga dapat meningkatkan keuntungan serta keselamatan kerja yang lebih terjamin. Pasti kita semua ingin hal ini terlaksana dengan baik di dunia kerja kita, khususnya mereka yang bekerja di bidang pertambangan migas.
Namun penting untuk di catat, kita harus memiliki izin terbang drone untuk bisa melakukan kegiatan penerbangan drone. Untuk itu, Baik remote Pilot maupun dronenya, harus memiliki sertifikat dari Sidopi. Setelah mengurus izin terbang drone, maka akan diterbitkan Notam, baru kita boleh terbang. Sebalum mengajukan izin, juga sebaiknya Anda paham soal peta ruang udara di Indonesia.
Jadi, drone di bidang migas sungguh membantu, bukan?