LiDAR adalah singkatan dari Light Detection and Ranging merukan sebuah teknologi Remote Sensing dengan laser untuk menghasilkan topografi yang lebih akurat.
Teknologi LiDAR adalah pilihan lain dari pemetaan menggunakan drone. Selain sensor LiDAR, ada juga kamera RGB dan Multispektral, lebih lengkap tentang sensor ini bisa dibaca pada artikel saya berjudul Tips memilih drone yang tepat untuk pemetaan.
Cara Kerja LiDAR
LiDAR bekerja dengan cara yang mirip dengan Radar dan Sonar namun menggunakan gelombang cahaya dari laser, bukan gelombang radio atau suara.
Sistem LiDAR menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan cahaya untuk menabrak objek atau permukaan dan memantulkan kembali ke pemindai.
Jarak kemudian dihitung menggunakan kecepatan cahaya, Ini dikenal sebagai pengukuran Flight Velocity .
Sistem LiDAR dapat menembakkan sekitar 1.000.000 pulsa per detik. Hasil pengukuran kemudian dapat diproses menjadi visualisasi 3D yang dikenal sebagai ‘titik awan’ atau Point Clouds.

Dengan LiDAR, kita akan mendapatkan ketinggian permukaan tanah, sekalipun di atas permukaan tanah tersebut terdapat vegetasi.
Sayangnya, dengan Sensor LiDar ini, kita hanya bisa mendapatkan elevasi model saja, tidak bisa menghasilkan Orthophoto sebagaimana hasil kamera RGB.
LiDAR sebelumnya hanya digunakan pada Mobil dan Pesawat Udara saja, baru baru ini, kemudian muncul teknologi LiDAR yang dibawa oleh drone. Hal ini membuat cost nya lebih murah.
LiDAR pada drone

Sensor LiDAR untuk dipasang pada drone sangat beragam. Namun satu hal yang sama, sensor ini sama sama mahal. Soal akurasi jangan ditanya, LiDAR adalah pilihan tepat jika ingin mendapatkan akurasi elevasi (DTM).
Beberapa drone sudah sekaligus menyediakan tempat untuk memasang LiDAR, namun beberapa diantaranya harus dimodifikasi terlebih dahulu.
Drone buatan Quantum Systems seperti Tron F90+ adalah drone yang sudah terintegrasi secara full dengan LiDAR Yellowscan Surveyor Ultra.

Namun untuk drone seperti drone DJI Metrice 600 Pro, harus sedikit melakukan modifikasi terlebih dahulu.
Biasanya, dengan cara menambahkan bracket plat di bawah untuk di pasang LiDAR.

Perbedaan LiDAR dan Fotogrametry
Selama ini, kita lebih akrab dengan pemetaan menggunakan drone. Dimana output dari data tersebut adalah Orthophoto. Nah LiDAR sendiri berbeda dengan fotogrametry. Data yang didapat dari pemetaan LiDAR adalah data elevasi, dalam bentuk Digital Elevation Model, bisa DSM dan DTM.
Namun sesungguhnya, kedua data tersebut bisa juga didapatkan dari Fotogrametry, hanya saja akurasinya sangat jauh berbeda. LiDAR bisa membuat perbandingan 1 : 10 dari akurasi pemetaan dengan metode foto udara.
Pengaplikasian LiDAR dalam pekerjaan
Berkat akurasi yang ditawarkan, data LiDAR kemudian bisa menyayikan data yang sangat bermanfaat, antara lain pengaplikasian LiDAR adalah untuk ;
- Menemuakan situs kuno
- Cut & Fill tambang
- Stokfile tambang
- Rancangan rencana pembangunan PLTA
- Rancangan bangunan kontruksi
- Hidrogoly
- Tata kota
- Pembangunan Jalan dan Tol
- dll
Jasa Pemetaan LiDAR di Indonesia
Kami dari CV. Galeri Angakasa Sejahtera menyediakan jasa pemetaan dengan LiDAR, Rentang harga biaya pemetaan LiDAR sekitar 1.500.000,- / Ha, tergantung lokasi dan luasan yang harus di petakan.
Untuk informasi lebih lengkap hubungi kami di halaman kontak.
No Comments
Leave a comment Cancel