Training drone bertema “Peningkatan Kapasitas staf kegiatan Forest Programme III Sulawesi Dalam Penggunaan Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA)”. Pelatihan Drone ini dilakukan dalam rangka menciptakan operator drone handal dan professional di BPDASHL Palu Poso.
A. Drone Dalam Pengelolaan Hutan yang berdayaguna
Prinsip pengelolaan hutan terkini adalah meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan dan kelestarian ekosistem.
Hutan bukan hanya ditujukan untuk menghasilkan barang dan jasa yang multi guna namun hutan dipandang sebagai ekosistem yang kompleks yang perlu dijaga kelestariannya agar dapat memberikan beragam dan banyak manfaat bagi banyak pihak.
Pengelolaan hutan saat ini bukan hanya ditujukan agar hutan memberikan nilai guna langsung kepada banyak pihak namun pengelolaan hutan perlu melihat dan mempertimbangkan existing value sumberdaya hutan yang di dalamnya termasuk nilai budaya dan keindahan serta kelestarian flora fauna.
Pengelolaan hutan yang menunjang kelestarian ekosistem dan nilai sosial membutuhkan sebuah unit pengelola. Dalam pengelolaan berbasis ekosistem dan nilai sosial tersebut, unit pengelola diharapkan mampu menjalankan
- Kolaborasi dengan para pihak (stakeholder)
- Analisis beragam alternatif pengelolaan hutan
- Membuat keputusan-keputusan pengelolaan yang tepat ditingkat tapak
- Mengimplementasikan regulasi dan dokumen perencanaan
- Mampu memantau dan meningkatkan pengelolaan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam pengambilan data secara lebih efektif dan efisien adalah dengan menggunakan drone yang biasa disebut Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA) atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Drone adalah wahana yang dilengkapi system pengendali terbang melalui gelombang navigasi presisi Global Positioning System (GPS) dan elektronik control penerbangan sehingga mampu terbang sesuai perencanaan terbang (autopilot).
B. System Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA)
Drone adalah wahana yang dilengkapi system pengendali terbang melalui gelombang navigasi presisi Global Positioning System (GPS) dan elektronik control penerbangan sehingga mampu terbang sesuai perencanaan terbang (autopilot).
Drone ini memungkinkan untuk melakukan pelacakan posisi dan orientasi dari sensor yang diimpelemntasikan dalam system local atau koordinat global.
Eisenbeiss, 2009
Dengan drone sendiri mengefisienkan waktu karena dapat memiliki citra suatu wilayah kapanpun kita mau, tidak tergantung waktu.
Drone juga biasanya dilengkapi dengan peralatan kamera resolusi tinggi, dapat melakukan pemotretan foto udara. Penggunaan drone menghasilkan gambar/citra dengan resolusi spasial yang besar, tidak terkendala awan, karena pengoperasiannya pada ketinggian tertentu di bawah awan.
Melalui penggunaan drone, skala kedetailan data menjadi sangat tinggi dan proses pengumpulan datanya menjadi lebih mudah.
Zaco, et. al. 2014
Mengingat kondisi sebagian besar wilayah kegiatan Forest Programme III Sulawesi merupakan daerah-daerah yang berada pada lokasi dengan topografi yang cukup sulit untuk ditempuh baik dengan menggunakan kendaraan maupun dengan jalan kaki, maka pemanfaatan sarana drone akan sangat membantu dalam setiap kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan.
Untuk mendukung kegiatan baik pada tahapan perencanaan sampai dengan dengan pemantauan hasil-hasil kegiatan di lapangan terutama pada PIU Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Palu-Poso, maka pada tahun 2019 akan dilaksanakan Pelatihan Penggunaan pesawat udara tanpa awak (PUTA) dalam rangka Peningkatan Kapasitas staf kegiatan Forest Programme III Sulawesi.
C. Dokumentasi Training Drone Drone
Kegiatan Training Mapping Drone Untuk BPDASHL Palu Poso ini dilaksakan dari tanggal 5 Agustus 2019 sampai dengan 8 Agustus 2019.
Seperti training drone lainnya, training survey mapping using drone kali ini juga menggunakan metode mixing antara teori dan praktek.
Pada hari pertama, 5 Agustus 2019, pelatihan dimulai. Dibuka secara resmi Oleh Bapak Kepala Balai DASHL Palu Poso, Bapak Encum, S.P, M.Si.
Bincang Hangat Bersama Pak Kepala Balai
Sebelum kegiatan dimulai, saya sempat berbincang bersama Pak Kepala Balai, beliau menyampaikan kebutuhan tenaga drone Professional di BPDASHL Palu
Pelatihan drone kali ini diikuti oleh 13 Orang peserta. Peserta tersebut berasal dari 3 Instansi pemerintahan, yaitu;
- BPDASHL (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
- Kesatuan Pengelolaan Hutan
- Tanam Nasional
- Dinas Kehutanan Provinsi
Penyampaian Materi
Materi pelatihan drone kali ini mulai dari dasar, dari mengenal jenis drone dan komponen didalamnya.
Galeri Foto Kegiatan Pelatihan
No Comments
Leave a comment Cancel