Perbedaan penerbangan scan dan penerbangan survey drone – Saat ini, drone sudah bukan barang ekslusif lagi, karena hamper setiap orang telah memanfaatkannya, harga yang semakin murah, dan kemampuan orang – orang untuk membuat sendiri drone membuatnya semakin merakyat di Indonesian dan dunia.
Penggunaan drone untuk pemetaan sendiri sudah saya lakukan sejak 3 tahun terakhir bersama lembaga SAMPAN Kalimantan, dari pengalaman tersebut, ada 2 jenis penerbangan dalam pemetaan yang biasa kami lakukan, yaitu penerbangan jenis scan dan penerbangan survey (tracking). Kedua jenis penerbangan ini akan saya sampaikan dibwah ini.
Penerbangan drone dengan metode survey (tracking)
Penerbangan drone dengan metode survey adalah penerbangan yang biasa dilakukan dengan cara membuat sebuah misi mengikuti alur suatu objek, misalnya batas wilayah administrasi, jalan raya, sungai dan sebagainya.
Pembuatan misi jenis ini cukup mudah, hanya perlu memberi waypoint pada belokan – belokan saja, tentu saja anda harus punya KML bantunya, jadi anda tahu garis mana yang akan anda lewati nantinya. Flight Plan ini akan berbentuk sebuah garis melingkar mengikuti garis yang ingin kita petakan seperti gambar diatas.
Kami menggunakan misi penerbangan survey ini pada saat melihat garis batas wilayah desa di Kapuas hulu dan untuk monitoring batas konsesi perusahaan sawit di Kubu Raya, Mempawah, Landak dan Sekadau. Untuk pemetaan wilayah, saya rasa penerbangan jenis ini tidak cocok.
Penerbangan Drone dengan metode Scanning
Metode scanning adalah sebuah metode yang umum dilakukan pada saat melakukan pemetaan wilayah, metode sejenis ini akan menyapu bersih wilayah yang akan dipetakan,tampilan rencana terbangnya pun akan berbentuk zig zag.
Contoh Misi Scanning Drone |
Kata kuncinya adalah “ Penerbangan Survey tidak akan mencover wilayah dalam misi penerbangan scanning, sedangkan penerbangan scan akan mengcover wilayah penerbangan survey”, seperti gambar yang anda lihat dibawah ini.
Untuk proses pembuatan misi penerbangan model ini, anda cukup membuat polygon poin, nanti akan secara otomatis dibuat jalur – jalur terbang yang teratur. Jarak antara garis dan sebagainya sudah secara otomatis diatur oleh mission planner, dihitu dari focal length camera, sideload, dan lain – lain.
Nah diatas itu adalah perbedaan dari penerbangan jenis scan dan penerbangan survei drone, keduanya memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing, anda hanya perlu memahami data apa yang akan anda butuhkan dari pemetaan menggunakan drone ini, dengan demikian, data yang akan anda hasilkan menjadi lebih efektif.
Untuk membaca artikel lainnya yang berkaitan dengan drone ini, anda bisa membacanya di blog ini dengan tag drone. Saya merekomendasikan kepada anda untuk membaca artikel saya mengenai 2 jenis ketinggian pada misi penerbangan drone untuk membantu anda mempertimbangkan ketinggian misi, pada artikel lainnya saya juga sudah menjelaskan cara mengolah data menggunakan agisoft photoscan professional.
Semoga artikel – artikel saya diatas bisa membantu pekerjaan kita semua dalam pemanfaatan drone untuk pemetaan.