
Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III menyelenggarakan kegiatan pelatihan pengoperasian drone RTK selama tiga hari yang berfokus pada peningkatan kapasitas petugas dalam pengoperasian drone dan pengolahan data topografi.
Pelatihan ini diikuti oleh berbagai satuan kerja teknis seperti PJPA, PJSA, Unit O&P, serta tim bendungan dan hidrologi yang berada di lingkungan BWS Kalimantan III.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya digitalisasi pemetaan wilayah sungai dengan menggunakan teknologi drone RTK (Real-Time Kinematic) yang memungkinkan akurasi tinggi dalam pengambilan data lapangan.
Detail Kegiatan Training:
- Judul: Pelatihan Penggunaan Drone RTK untuk Pemetaan
- Tanggal: 6 – 8 Mei 2024
- Tempat: BWS Kalimantan III – Banjarmasin
- Jumlah Peserta: 20 orang
- Asal Peserta: BWS Kalimantan III Kementerian PUPR
- Instruktur: Liu Purnomo & Yan Budiaman
Tujuan Pelatihan Pengoperasian Drone RTK

Pelatihan Pengoperasian Drone RTK ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para petugas teknis dalam:
- Mengoperasikan drone RTK seperti DJI Mavic 3 Enterprise secara efektif dan aman.
- Membuat misi penerbangan otomatis untuk survei topografi.
- Mengolah data hasil drone menggunakan perangkat lunak GIS, khususnya ArcGIS.
- Meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam kegiatan pemetaan wilayah sungai dan infrastruktur sumber daya air.
Materi Pelatihan Pelatihan Drone RTK
Pelatihan drone ini dilaksanakan secara terstruktur, mencakup tiga komponen utama:

1. Teori dan Regulasi Penerbangan Drone
Hari pertama difokuskan pada pemahaman dasar tentang regulasi drone di Indonesia, jenis drone untuk pemetaan, serta prinsip kerja RTK GPS. Para peserta juga diperkenalkan dengan antarmuka kontrol drone DJI dan prinsip safety penerbangan.

2. Praktik Lapangan Pengoperasian Drone RTK
Hari kedua berlangsung di lapangan, tepatnya di wilayah Barito Kuala. Para peserta mempraktikkan langsung cara membuat misi terbang otomatis, mengatur parameter terbang (altitude, overlap), serta mengoperasikan drone DJI Mavic 3 Enterprise RTK.


Peserta juga mempelajari teknik pengambilan data titik kontrol darat (GCP) sebagai referensi akurasi hasil pemetaan.

3. Pengolahan Data Topografi
Hari ketiga, kegiatan berfokus pada pengolahan data topografi hasil terbang drone. Dengan menggunakan ArcGIS, peserta dilatih untuk mengolah citra udara menjadi ortofoto, membuat kontur, dan melakukan analisis spasial.
Harapan dan Tindak Lanjut Pelatihan Pengoperasian Drone RTK
Dalam sambutannya, Kepala BWS Kalimantan III, I Putu Eddy Purna Wijaya, ST., MT., menyampaikan bahwa pelatihan ini penting untuk mendorong pemanfaatan teknologi terbaru di lingkungan kerja BWS.
“Dengan pemanfaatan drone RTK, kami berharap pekerjaan survei dan pemetaan bisa dilakukan lebih cepat, akurat, dan efisien. Ini adalah bagian dari transformasi digital dalam pengelolaan sumber daya air.”
Hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat langsung diaplikasikan dalam kegiatan pemetaan wilayah sungai, identifikasi lahan kritis, perencanaan konstruksi bendungan, dan monitoring infrastruktur lainnya.
Kesimpulan
Pelatihan drone RTK di BWS Kalimantan III ini menunjukkan komitmen kuat dalam penerapan teknologi untuk mendukung pekerjaan teknis. Dengan menguasai pengoperasian drone RTK dan pengolahan data topografi, para petugas kini memiliki kemampuan lebih untuk melakukan survei dengan hasil yang lebih presisi dan profesional.