1. Drone

Inilah 3 klasifikasi jenis drone yang wajib di ketahui

Jenis Drone – Drone atau sistem pesawat udara tanpa awak (SPUTA) telah banyak dimanfaatkan untuk membantu aktivitas manusia. Teknologi di dalamnya mampu menggantikan peran manusia di kondisi penuh risiko.

Drone yang banyak beredar di Indonesia mayoritas produk buatan luar negeri. Misalnya, drone Mavic dan Phantom buatan SZ DJI Technology Co, Ltd; H520 dan Thyphoon H buatan perusahaan China, Yuneec; Karma buatan perusahaan Amerika Serikat, GoPro; Anafi dan Bepop 2 buatan perusahaan Perancis, Parrot; serta HS100 dan HS700 buatan perusahaan Taiwan, Holy Stone.

Jenis drone dapat diklasifikasikan dalam beberapa kriteria, seperti berdarkan cara lepas landas dan mendarat, serta bisa juga berdasarkan aerodinamisnya. Artikel kali ini akan menjelaskan kepada Pembaca sekalian mengenai jenis jenis drone beserta contoh dronennya.

Secara umum, drone bisa di klasifikasi berdasarkan 2 hal, yaitu berdasarkan cara lepas landas dan landing, serta berdasarkan aerodinamis.

Dari dua klasifikasi ini nantinya bisa di jadikan sub klasifikasi lagi, dan seterusnya.

Secara umum seperti di bawah ini ;

Klasifikasi Jenis Drone

A. Jenis drone berdasarkan cara lepas landas dan mendarat

  1. Horizontal Take-off dan Landing
  2. Vertical Take-off dan Landing

B. Jenis drone berdasarkan aerodinamis

  1. Fixed Wing
  2. Ducted Fan
  3. Ornithopter / Flapping Wing
  4. Rotari Wing

C. Berdasarkan Bobot

  1. Sistem Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA)
  2. Sistem Pesawat Udara Kecil Tanpa Awak (SPUKTA)

kembali ke daftar isi #

A. Jenis drone berdasarkan cara lepas landas dan mendarat

kembali ke daftar isi #

1. Horizontal Take-off dan Landing (HTOL)

Drone jenis ini biasa juga disebut dengan aeroplane. Terlihat dan terbang seperti pesawat biasa – memiliki sayap tetap. lepas landas dan mendarat secara horizontal dan biasanya tidak bisa hover.

Aeroplane - jenis drone HTOL
Aeroplane – jenis drone HTOL

Beberapa contoh drone VTOL seperti skywalker, x8 dan sejenisnya

kembali ke daftar isi #

2. Vertical Take-off dan Landing (VTOL)

Drone VTOL
Drone VTOL

Drone Vertical Take-off dan landing adalah drone yang bisa lepas – landas dan mendarat secara vertical, seperti hal nya rotary wing. Namun pada ketinggian tertentu, drone tersebut akan terbang dengan mode fixed wing sebagaimana drone Aeroplane.

Beberapa contoh drone fixed wing adalah drone Quantum Systems, Wingtra, dan Drone JoUAV.

kembali ke daftar isi #

B. Jenis drone berdasarkan aerodinamis

Berdasarkan aerodinamis, drone di bagi menjadi 4, yaitu Fixed Wing, Ducted Fan, Flapping Wing dan Rotary Wing.

kembali ke daftar isi #

1. Fixed Wing

Drone jenis Fixed Wing ini menggunakan sayap untuk terbang, drone jenis Fixed Wing ini sendiri memiliki beberapa bentuk dan ukuran, bergantung pada kegunaannya masing masing.

jenis drone fixed wing
jenis drone fixed wing

Drone jenis ini sangat cocok digunakan untuk pemetaan maupun surveillance. Karena kemampuan terbangnya lebih lama daripada drone jenis rotari wing.

Sayangnya drone jenis ini tidak bisa hover (melayang) di satu tempat. Sehingga tidak cocok untuk merekam video maupun mengambil foto yang estetis. Sebab dalam pengambilan foto, biasanya membutuhkan waktu untuk mengatur komposisi, pencahayaan dan sudut pengambilan gambarnya.

kembali ke daftar isi #

2. Ducted Fan

Drone ducted fan adalah jenis drone yang biasanya berbentuk tabung, dan terbang dengan bantuan hembusan angin.

Drone Ducted Fan
Drone Cleo merupakan salah satu jenis drone Ducted Fan

Drone ducted Fan memang tidak populer. Namun sebenarnya, drone jenis ini sangat menarik.

Cleo merevolusi drone melalui desainnya yang aman, berukuran kecil yang muat di saku, dan elegan

Sekilas, drone ini terlihat seperti kipas angin di rumah Anda. Dengan putaran yang kencang, ducted fan bisa menghasilkan daya dorong yang mampu mengangkat drone tersebut.

kembali ke daftar isi #

3. Flapping Wing / Ornithopter

Ornithopter atau “flapping wing” terbang seperti burung, yang mengepakkan sayap sebagai sumber tenaganya. Teknologi ini telah digunakan oleh militer untuk mengembangkan drone kecil “bird-like” yang mampu melakukan pengawasan.

Contoh drone flapping wing

Namun, ada beberapa kelemahan dari teknologi ini. Salah satu kekurangannya adalah kurangnya waktu terbang karena kebutuhan daya yang sangat besar untuk mekanisme flapping. Kelemahan lainnya adalah tidak terlalu bagus kemampuan manuver. Namun, seiring kemajuan teknologi ini, UAV ornithopter dapat menjadi semakin populer di masyarakat.

kembali ke daftar isi #

4. Rotary Wing

Ada dua jenis Rotari Wing. Salah satunya adalah helikopter, yang terdiri dari sistem rotor tunggal (single copter). Tipe lain adalah multirotor. Drone multirotor dapat memiliki hingga 8 rotor. Motor yang ditambahkan memberikan stabilitas, redundansi, dan kapasitas angkat yang lebih besar.

Drone Rotary Wing
Drone Rotary Wing

kembali ke daftar isi #

a. Single Rotor

Drone single rotor atau biasa disebut dengan helicopter adalah drone yang memiliki satu mesin penggerak (rotor). Biasanya juga memiliki rotor lain di ekor atau ujung pesawat.

drone single copter
drone single copter

kembali ke daftar isi #

b. Multi Rotor

Drone rotary wing paling populer adalah quadcopter. Ini menyediakan UAV yang stabil dan mudah dioperasikan yang dapat membawa berbagai macam muatan, mendarat dan lepas landas di ruang kecil, dan lebih sulit dideteksi daripada banyak konfigurasi UAV lainnya karena ukuran kecil dan rotor yang tenang.

  • Double Copter : Drone dengan 2 motor penggerak
  • Tri Copter : Drone dengan 3 motor penggerak
  • Quad Copter : Drone dengan 4 motor penggerak
  • Hexa Copter : Drone dengan 6 motor penggerak
  • Octo Copter : Drone dengan 8 motor penggerak

kembali ke daftar isi #

C. Berdasarkan Bobot

Selain jenis drone yang yang telah disampaikan diatas, ada satu lagi klasifikasi jenis drone, yaitu berdasarkan berat dan jangkauan. Drone berdasarkan berat dan jangkauan datap dibagi menjadi 10 kelas, antara lain seperti dibawah ini.

TipeBeratJangkauan
Nano100 Gram1 Km
Micro250 Gram1 Km
Mini25 Kg10 Km
Light50 Kg70 Km
mini150 Kg150 Km
Tactical600 kg150 Km
MALE1.000 Kg200 Km
HALE1.000 Kg500 Km
Heavy2.000 Kg1.000 Km
Super Heavy2.500 Kg1.500 Km
Tabel Jenis Drone berdasarkan berat dan jangkauan

MALE = Medium-altitude Long-endurance

HALE = High-altutude Long-endurance

Penutup

Nah demikianlah tulisan saya mengenai jenis jenis drone. walaupun sebenarnya masih ada satu lagi jenis drone berdasarkan aerodinamis, yaitu lighter-than-air.

Drone lighter-than-air adalah pesawat seperti balon udara dan balon. Wahan ini mendapat manfaat dari pengoperasian dan daya tahan yang tenang. Dengan kemampuan terbang yang tahan lama, wahan ini dapat digunakan untuk pengawasan dari udara. N

amun, karena kurangnya kemampuan manuver, sistem ini biasanya ditambatkan. Tether memungkinkan pengguna untuk mempertahankan kontrol dan menjaga agar UAV tidak melayang karena angin. Dalam beberapa sistem tether juga dapat bertindak sebagai sistem komunikasi untuk mengunduh dan mengunggah informasi dari wahana.

contoh jenis drone lighter-than-air
contoh jenis drone lighter-than-air yang ditambatkan untuk kebutuhan surveillance

Salah satu pemanfaatan lighter-tahn-air adalah pemanfaatn balon udara untuk pemantauan kegiatan PON di Papua beberapa waktu lalu.

Mau berdiskusi, bisa ke halaman kontak.

Comments to: Inilah 3 klasifikasi jenis drone yang wajib di ketahui

Your email address will not be published. Required fields are marked *