DTM dari drone terdengar cukup mustahil. Pasalnya, Drone hanya akan menghasilkan sebuah peta dari apa yang tertangkap olehnya. Artinya hanya akan menghitung Surface, bukan Terrain.
Jika butuh akurasi DTM tinggi, Bisa menggunakan teknologi LiDAR.
Pada tutorial Agisof sebelumnya, saya juga sudah memberikan cara mengolah data drone. Anda juga bisa mendownload modul mosaik data drone secara gratis.
Oleh karenanya, sangat sulit untuk bisa menghasilkan sebuah data Terrain. Terutama pada daerah yang disana banyak sekali tutupan. Atau yang terlihat dari atas bukanlah tanah.
DTM adalah singkatan dari Digital Terrain Model. Sedangkan DSM adalah Digitas Surface Model. DSM sangat mudah dihitun dengan drone. Sedangkan DTM rasa – rasanya cukup menantang. DTM dan DSM adalah output dari kegiatan pemetaan menggunakan drone.
Kabar gembira bagi anda yang ingin menghitung Terrain dari data drone. Bahwa saat ini, sudah banyak aplikasi yang secara otomatis bisa “Memperkirakan” tinggi tanah. Meskipun diatas tanah tersebut ada bangunan maupun pohon.
Nah, pertanyaannya seberapa akurat?
Tergantung!
Tergantung perangkat yang anda gunakan, tergantung lokasi, tergantung kepadatan tutupan dan lain – lain.
Banyak hal yang bisa mempengaruhi hasilnya.
Pasti tingkat error dari data Kontur yang nantinya dihasilkan Oleh DTM dari drone anda ini cukup besar.
Jika anda ingin lebih kecil errornya, maka menggunakan GCP (Ground Control Point adalah salah satu pilihan bijak.
Kontur
Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Kontur memberikan informasi relief, baik secara relatif, maupun secara absolute.
Seperti yang anda lihat dalam peta kontur diatas, ada garis – garis kecil, garis tersebutlah yang disebut kontur.
Kontur tersebut menunjukkan berapa tinggi Permukaan tanah. buka berapa tinggi pohon – pohon yang ada disitu.
Data DTM dari drone adalah modal dasar dalam menghasilkan kontur tersebut.
Tutorial Video DTM dari Drone
Tutorial tersebut dibuat dengan Agisoft 1.0.4, pada versi Agisoft yang lebih baru, caranya berbeda.
Perbedaan DEM, DSM dan DTM dari drone
Dalam Pemetaan menggunakan drone, kita tentu sudah tidak asing dengan istilah DEM, DTM dan DSM. Ketiga produk tersebut adalah data digital yang terlihat serupa. Namun sesungguhnya memiliki perbedaan mendasar. Berikut akan kita bahas satu persatu perbedaan DEM, DTM dan DSM.
A. DEM (Digital Elevation Model)
DEM adalah data digital yang menggambarkan geometri dari bentuk permukaan bumi atau bagiannya yang terdiri dari himpunan titik – titik koordinat hasil sampling dari permukaan dengan algoritma yang mendefenisikan permukaan tersebut menggunakan himpunan koordinat (Tempfli, 1991)
DEM merupakan suatu sistem, model, metode, dan alat dalam mengumpulkan, prosessing, dan penyajian informasi medan. Susunan nilai-nilai digital yang mewakili distribusi spasial dari karakteristik medan, distribusi spasial di wakili oleh nilai-nilai pada sistem koordinat horisontal X Y dan karakteristik medan diwakili oleh ketinggian medan dalam sistem koordinat Z (Frederic J. Doyle, 1991)
DEM khususnya digunakan untuk menggambarkan relief medan. Gambaran model relief rupabumi tiga dimensi (3-Dimensi) yang menyerupai keadaan sebenarnya di dunia nyata (real world). Divisualisaikan dengan bantuan teknologi komputer grafis dan teknologi virtual reality (Mogal, 1993)
Digital elevation model (DEM) dapat diartikan sebagai model bentuk tiga dimensi yang mengandung data ketinggian saja, sedangkan DTM memiliki konsep penampilan terrain yang lebih luas (akan dibahas lebih detil).
B. DSM (Digital Surface Model)
DSM adalah digital surface model atau dapat diartikan sebagai model permukaan digital.
DSM juga merupakan model elevasi yang menampilkan ketinggian permukaan. Jika DTM hanya menampilkan ground (permukaan tanah tanpa apapun yang diatasnya). Maka DSM menampilkan bentuk permukaan apapun yang ada diatasnya. Seperti ketinggian pohon, bangunan dan objek apapun yang ada diatas tanah.
C. DTM (Digital Terrain Model)
DTM adalah singkatan dari Digital Terrain Model atau bentuk digital dari terrain (permukaan tanah, tidak termasuk objek diatasnya) DTM menampilkan data yang lebih lengkap dari DEM.
DTM digambarkan sebagai tiga representasi dimensi permukaan medan yang terdiri dari X,Y, Z koordinat disimpan dalam bentuk digital.
Tidak hanya mencakup ketinggian dan elevasi unsur – unsur geografis lainnya dan fitur alami seperti sungai, jalur punggungan, dll DTM secara efektif DEM yang telah ditambah dengan unsur-unsur seperti breaklines dan pengamatan selain data asli untuk mengoreksi artefak yang dihasilkan dengan hanya menggunakan data asli.
Dengan meningkatnya penggunaan komputer dalam rekayasa dan pengembangan cepat tiga dimensi grafis komputer DTM menjadi alat yang ampuh untuk sejumlah besar aplikasi di bumi dan ilmu teknik.