Drone untuk industri pertambangan sudah bukanlah hal yang baru saat ini. Namun masih banyak sekali tambang yang belum memanfaatkan drone. Padahal, setiap tahapan dalam pertambangan itu sendiri, sepenuhnya membutuhkan drone.
Sejak mulai belajar drone pada tahun 2014, saya sudah menggunakan Drone Untuk Industri pertambangan, pada saat itu, saya mendapatkan pekerjaan untuk memantau proses Reklamasi Pasca Tambang, pada open pit mining, untuk mengetahui secara faktual area mana yang sudah ditanami dan yang belum.
Nah, agar lebih sistematis, saya membagi peranan drone dalam industri pertambangan ini, berdasarkan tahapan – tahapan pertambangan itu sendiri.
1. Penyelidikan Umum (Prospeksi)
Penyelidikan umum atau Prospeksi, sesuai namanya, merupakan langkah awal yang bertujuan untuk melihat prospek lahan tambang.
Secara spesifik, tujuan pekerjaan ini adalah untuk mencari endapan bahan galian dengan memanfaatkan anomali geologi pada suatu daerah tertentu. Adapun Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain mencari mempelajari literatur, mempelajari peta satelit dan peta geologi, melakukan survey pendahuluan kelapangan dan mengolah serta menganalisis data yang didapat.
Jika Anda jeli, maka disitu anda melihat bahwa kita membutuhkan drone, mulai dari pemetaan lahan tambangnya, sampai pada pembuatan video profile.
Saya sendiri pernah melakukan pekerjaan pemetaan menggunakan drone pada tahap ini, output akhir yang diminta oleh client adalah peta citra, serta video.
Lebih jauh lagi, saat ini sudah ada sensor yang bisa mendeteksi kandungan mineral bawah tanah, meski harganya selangit, namun mengingat fungsinya, saya pikir sangat worthit untuk digunakan.
Konsep kerjanya sederhana, dimana sensor di pasangi di drone, kemudian drone akan terbang di lokasi yang ingin diketahui kandungan mineralnya. Kemudian akan keluar prakiraan apa saja kandungan di lokasi tersebut, katakanlah ada emas, batubara, dan lain sebagainya.
Jika di anggap sesuai, maka owner bisa melanjutkan ke proses selanjutnya, namun jika ternyata kandungan mineralnya tidak sesuai ekspektasi, maka penambangan tidak dilakukan, dan tidak perlu repot untuk mengurusi izin ini – itu.
Ini tentu menghemat waktu dan tenaga.
Pekerjaan drone pada tahapan Penyelidikan Umum ;
- Drone untuk pemetaan
- Drone Untuk Videografi
- Drone untuk Foto Udara
- Mendeteksi kandungan mineral bawah tanah
2. Eksplorasi
Eksplorasi adalah kegiatan yang dilakukan setelah endapan suatu bahan galian ditemukan.
Eksplorasi bertujuan untuk mendapatkan kepastian tentang endapan bahan galian yang meliputi bentuk, ukuran, letak kedudukan, kualitas (kadar) endapan bahan galian, karakteristik fisik dari endapan bahan galian tersebut, serta pengambilan contoh bahan galian (Sampling) dan tanah penutup.
Tahap eksplorasi ini juga sangat berperan pada tahap reklamasi nanti, karena seluruh komponen ekosistem yang ada sebelumnya dapat diketahui dan dikenali.
Metode eksplorasi
Setelah diketahui terdapat bahan galian di suatu daerah dalam kegiatan prospeksi, maka dilakukanlah eksplorasi dengan metode atau cara antara Iain sebagai berikut:
- Membuat parit uji dan sumur uji.
- Mengambil contoh bahan galian yang berasal dari litik percontohan dan dianalisis di laboratorium.
- Melakukan penyelidikan geofisik seperti seismic, SP, IP dan resistivity.
- Membuat peta penyebaran cadangan bahan galian dan dilakukan perhitungan cadangan bahan galian.
- Analisis contoh batuan yang berada di lapisan atas atau bawah bahan galian untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan keteknikannya.
Peranan Drone pada tahapan Explorasi
Tahapan eksplorasi secara umum ada dua, yaitu eksplorasi awal atau pendahuluan, dan eksplorasi detil.
Kebutuhan terhadap drone dimulai dari tahap ini, yaitu untuk melakukan pemetaan menggunakan drone, sehingga diketahui secara jelas peta lokasi lahan yang akan di tambang.
Selain drone untuk pemetaan fotogrametri, juga dibutuhkan pemetaan topografi, yaitu dengan menggunakan LiDAR untuk pemetaan topografi nya.
Jadi dapat disimpulkan, pada tahapan eksplorasi, kebutuhan terhadap drone meliputi ;
- Pemetaan Tutupan Lahan
- Pemetaan Topografi dengan LiDAR
Kebutuhan pendokumentasian juga masih diperlukan, untuk melihat apakah ada lahan / pemukiman penduduk pada radius sekian ratus meter.
3. Studi Kelayakan
Studi kelayakan (feasibility studies) adalah tahapan setelah dilakukan eksplorasi, untuk menilai bahan galian tersebut layak atau tidak untuk ditambang berdasarkan pertimbangan teknis, ekonomis, dan lingkungan.
Studi Kelayakan Merupakan tahapan akhir dari rentetan penyelidikan awal yang dilakukan sebelumnya. Digunakan sebagai penentu apakah kegiatan penambangan layak dilakukan atau tidak.
Adapun Dasar pertimbangan yang digunakan meliputi pertimbangan teknis dan ekonomis dengan teknologi yang ada pada saat ini, dan dengan memperhatikan keselamatan kerja serta kelestarian lingkungan hidup. Bila tidak atau belum layak maka data tersebut diarsipkan.
Biasanya juga dilakukan pemetaan menggunakan drone, terutama untuk melengkapi hasil analisis data sebelumnya yang sudah dilakukan.
Kebutuhan Drone ;
- Pemetaan Udara untuk mengetahui kondisi lokasi
- Pemetaan Topografi LiDAR untuk melihat kontur dan kelas kemiringan lereng
4. Persiapan / Konstruksi (Development)
Persiapan/konstruksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan fasilitas penambangan sebelum operasi penambangan dilakukan. Pekerjaan tersebut seperti pembuatan akses jalan tambang, pelabuhan, perkantoran, bengkel, mes karyawan, fasilitas komunikasi dan pembangkit listrik untuk keperluan kegiatan penambangan, serta fasilitas pengolahan bahan galian.
Peran Drone dalam proses Persiapan
Dalam proses ini, drone dibutuhkan untuk perencanaan, melihat progres dan evaluasi seluruh tahapan pekerjaan. Lebih rinci sebagai berikut;
- Pemetaan lokasi untuk perencanaan tata guna lahan
- Pemetaan menggunakan LiDAR drone topografi untuk membuat kontruksi bangunan dan jalan
- Pemetaan Bathimetry untuk melihat kedalaman sungai / laut yang akan digunakan untuk pelabuhan
- Lidar dan Fotogrametry untuk melihat proses pembangunan Fasilitas.
- Melakukan evauasi dan pemetaan ulang setelah proses pembangunan selesai dilakukan
5. Penambangan (Eksploitasi)
Penambangan adalah proses pengambilan bahan galian itu sendiri, kemudian diolah dan dimanfaatkan untuk kehidupan manusia.
Penambangan bahan galian dibagi alas tiga bagian yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah dan tambang bawah air.
Tambang terbuka dikelompokkan atas quarry strip mine, open cut, tambang alluvial, dan tambang semprot.
Tambang bawah tanah dikelompokkan atas room and pillar, longwall, caving, open stope, supported stope, dan shrinkage.
Sistem penambangan dengan menggunakan kapal keruk dapat dikelompokkan menjadi tambang bawah air, walaupun relatif dangkal.
Peran Drone dalam proses eksploitasi
Dalam proses penambangan, sangat banyak dibutuhkan data drone dan LiDAR.
Antara lain, lain kebutuhan drone dalam proses penambangan adalah sebagai berikut;
- Pemetaan cut and fill menggunakan LiDAR
- Pemetaan Stockpile menggunakan LiDAR
- Inspeksi lahan dengan fotogrametry
- Inspeksi Jalan dan jembatan Angkut dengan foto udara
- Memastikan tidak ada gangguan terhadap area konsesi
6. Pengangkutan, pengolahan dan Pemasaran
Meski ini dilakuakn oleh marketing dan tim pengankut, namun ada juga beberapa peran drone dalam tahapan ini, antara lain sebagai berikut;
- Mengukur isi volume barge dengan drone
- Melihat proses persentasi pembongkaran barge
7. Reklamasi Pasca Tambang
Reklamasi merupakan kegiatan pemulihan di lahan tambang, untuk memperbaiki dan menata kegunaan lahan yang terganggu akibat aktivitas pertambangan. Manfaat utama reklamasi ini, untuk mengembalikan lahan sesuai dengan kondisi semula.
Peran drone pada tahap reklamasi pasca tambang
Reklamasi membutuhkan rencana, dokumentasi dan evaluasi kegiatan secara menyeluruh.
Adapun beberapa peran drone pada tahap ini adalah sebagai berikut;
- Pemetaan udara untuk membuat rencana reklamasi
- Pemantauan mutu kualitas tanaman dengan drone
- Evaluasi kegiatan
- Dokumentasi proses pemetaan
Konklusi
Saya sering di tanyai tentang apa sih manfaat drone di industri pertambangan, setelah semua yang saya paparpakan pada artikel ini, harapannya, saya bisa menjawab dengan rinci, bahwa setiap proses dalam pertambangan membutuhkan drone.
Bagi para pemilik usaha pertambangan, data drone sangat mudah untuk di baca dan di pahami, dibandingkan dengan data tabular (baca ; tabel).