“Kamu belum jadi developer beneran kalau belum bikin proyek ini!”

Kalimat kayak gini mungkin kedengeran nyolot. Tapi percayalah, bukan buat ngerendahin—ini justru pemacu semangat. Karena jujur aja, ngikutin tutorial doang atau copas kode dari YouTube terus bilang “udah bisa ngoding” itu gak cukup.

Developer sejati tuh bukan cuma yang bisa ngoding, tapi yang bisa bangun sesuatu dari nol. Yang berani gagal, nyoba lagi, dan akhirnya punya hasil yang bisa dipamerin.

Kalau kamu serius pengen dianggap serius, maka ini 5 proyek yang wajib kamu kerjain!


1. CRUD App yang Bukan Sekadar Todo List

Semua orang udah pernah bikin todo list—itu kayak sarapan pagi buat programmer. Tapi yuk naik level. Bikin sesuatu yang lebih nyata: aplikasi inventaris, sistem data mahasiswa, atau tracker pengeluaran.

Kenapa penting:
CRUD itu dasar dari hampir semua aplikasi web. Bisa Create, Read, Update, Delete berarti kamu ngerti cara aplikasi dunia nyata kerja.

Yang kamu pelajari:

  • Local storage atau backend
  • Validasi form
  • UI yang update real-time
  • Arsitektur modular

2. Website Portofolio Responsif yang Nampilin Siapa Kamu

Ngaku developer tapi portofolionya masih “Coming Soon”? benahin sekarang.

Kenapa penting:
Website portofolio itu wajah digital kamu. Klien, recruiter, atau kolaborator bakal cek kamu lewat sana.

Yang kamu pelajari:

  • HTML & CSS yang semantik
  • Desain responsif mobile-first
  • Animasi dan prinsip UX
  • Hosting (Vercel, Netlify, dll.)

3. Aplikasi Chat Real-Time dengan Login

Kalau kamu bisa bikin app chat dengan autentikasi user, selamat—kamu udah masuk ke dunia full-stack developer!

Kenapa penting:
Proyek ini kompleks. Kamu bakal belajar ngatur login, realtime data, interaksi backend-frontend—semuanya!

Yang kamu pelajari:

  • WebSocket, Firebase, atau MongoDB
  • Login user (JWT, OAuth, session)
  • Real-time communication (Socket.io/Firebase)
  • Frontend modern (React/Vue)

Contohnya : Twitter Clone


4. Toko Online Lengkap dari Produk Sampai Pembayaran

Ini level boss fight. Dari katalog produk, keranjang belanja, akun user, sampai pembayaran online—semuanya harus jalan.

Kenapa penting:
E-commerce itu kompleks. Tapi justru dari sini kamu bisa buktiin kalau kamu ngerti big picture dan bisa mikir kayak pebisnis.

Yang kamu pelajari:

  • Integrasi API (Stripe, Midtrans, dll.)
  • State management (Redux, Zustand)
  • Validasi dan keamanan
  • Reusability komponen

5. Dashboard SaaS Lengkap dengan Kontrol Admin

UI doang gak cukup. Kamu harus bisa bikin sistem admin yang powerful dan bisa di-scale.

Kenapa penting:
Perusahaan butuh tool, bukan sekadar tampilan keren. Dashboard nunjukin kamu bukan cuma tukang ngoding, tapi problem solver.

Yang kamu pelajari:

  • Visualisasi data (chart, KPI, tabel)
  • Akses role-based
  • Backend integration (Node.js, Django, Laravel)
  • UI design yang modular dan bersih

Contohnya : Digital Asset Management


🚀 Kesimpulan: Bangun Atau Dilupakan

Sekarang tuh developer bejibun. Tutorial gratis berserakan, bootcamp ada di mana-mana. Tapi yang bikin kamu beda itu hasil kerja nyata, bukan repo GitHub yang isinya setengah jadi.

Kode adalah kanvasmu. Dunia adalah penontonnya.

Yuk, jadi bagian dari generasi builder, bukan cuma penonton.

Cek juga beberapa portfolio saya, siapa tau bisa jadi rujukan.